Saat ini siapa sich yang tidak mengenali yang namanya Kartu
Credit. Kemungkinan jika diselenggarakan satu riset dari 10 orang yang tinggal
di Kota besar seperti Jakarta, sembilan orang dari 10 kemungkinan telah
mempunyai beberapa tipe kartu credit dengan arah yang lain. Ada yang arah untuk
kepentingan transaksi satu hari – hari dengan fakta keefektifan, ada yang
dipakai untuk alat transaksi di saat liburan ke luar negeri buat beberapa
penggemar traveling, serta ada pula yang cuma dibuat untuk koleksi dengan fakta
tuntutan ikuti pola hidup di kota besar.
Sebenernya apa saja fakta serta arah mereka resmi – resmi
saja. Tetapi apa yang terjadi bila beberapa pemegang kartu credit ini tidak
bisa meng-handle semua permasalahan yang ditemui nanti, contohnya pemeganga
tidak dapat bayar tagihan hutang atas penggunaan kartu cicilannya. Minimal enak
jika kita mempunyai hutang kartu credit. Mengingat interest-nya saja tidak
ikhlas. Walau begitu, sayang rasa-rasanya untuk kita tidak memakainya. Di waktu
satu kartu telah lunas terbayar, kita langsung memakainya lagi untuk belanja.
Serta kemungkinan buat beberapa orang mulai berani untuk beli barang – barang
pada harga yang selangit. Serta yakin atau mungkin tidak tidak sedikitpun buat
mereka yang mempunyai kartu credit memakai kartu itu untuk biaya dugem.
Kemudian sebab di rasa satu kartu saja masih kurang, mereka berani untuk terima
penawaran dari sales bank untuk bikin satu kartu credit lagi. Serta ahirnya,
kita berasa dikejar – kejar hutang di waktu kita tidak dapat bayar tagihannya.
Sebetulnya permasalahan itu tidak mengganggu pemikiran anda
bila kalian komit pada kesepakatan yang awalnya sudah tersepakati di antara
faksi bank dengan pemakai. Tetapi seringkali kita seringkali memaksa kehendak
di luar keinginan kita. Sebetulnya kekeliruan dalam memakai kartu credit
bermula dari pertama-tama kita membuat. Serta berikut kekeliruan setelah itu
yang dirasakan oleh beberapa pemakai kartu credit yang menjeratnya ke hutang:
1. Mempunyai satu atau bisa lebih kartu credit di dompet
Buat beberapa orang kemungkinan mempunyai banyak kartu
credit di dompetnya adalah suatu hal yang memiliki nilai precious. Dengan cara
hidup di kota besar hal itu sangat wajar. Di lain sisi dengan kita mempunyai
jumlahnya kartu credit di dompet kita, ini bisa mendukung kita dalam soal
belanja. Kita berasa semakin confidence untuk belanja banyak sebab kita berasa
dibantu oleh banyak kartu credit yang lain – beda. Walau sebenarnya dengan kita
memakai banyak kartu kerdit, mempersulit kita untuk mencari berapakah
pengeluaran kita.
2. Jarang-jarang menggunkannya, tetapi kok tingkatkan limit
kartu credit..?
Awalnya ini berlangsung kemungkinan karena proses pelunasan
tagihan kartu credit anda yang seringkali dilunasi pas waktu. Hingga faksi bank
berasa anda mempunyai kekuatan serta keyakinan untuk selalu memakai kartu
credit. Sebab fakta itu sring kali anda dikontak faksi bank yang tawarkan
kenaikan limit kartu credit anda. Serta ahirnya anda termakan oleh rayu rayuan
sales bank itu dengan menyepakatinya untuk tingkatkan limit kartu credit anda.
Tetapi pada faktaya anda bukan seorang yang penggemar traveling, faktaya juga
anda cuma traveling di saat mudik hari raya saja. Selain itu anda juga membuka
seorang type yang fine dining, berbelanja juga sring kali kebablasan bila anda
cuma waktu ada di department store saja. Jadi untuk apa tingkatkan limit kartu
credit anda bila kartu credit anda juga jarang-jarang dipakai. Yang ada anda
cuma meningkatkan beban ongkos saja seperti minimal payment.
3. Telat melunasi tagihan kartu credit
Pada dasranya permasalahan ini seringkali dirasakan oleh
beberapa pemegang kartu credit. Yang ahirnya mengakibatkan pertambahan ongkos
yang perlu anda lunasi karena munculnya denda atau bunga akibatnya karena
telatnya anda melunasi tagihan kartu credit anda.
Demikian deretan kekeliruan yang seringkali dirasakan oleh
beberapa pemegang kartu credit. Maka dari itu pikirlah masak – masak buat anda
yang ingin memakai kartu credit. Simpulanya ialah, awalnya lihatlah kekuatan
finansial anda sebelum membuat kartu credit. Janganlah sampai tagihan kartu
credit anda melewati dari situasi finansial anda. Sebab yang ada itu cuma
menyusahkan anda saja sendiri. Jadi tidak salah bila tulisan saya ini
berjudulkan "Kartu Credit = Kartu Setan".