Rabu, 03 Juni 2020

Kartu Kredit = Kartu Setan


Saat ini siapa sich yang tidak mengenali yang namanya Kartu Credit. Kemungkinan jika diselenggarakan satu riset dari 10 orang yang tinggal di Kota besar seperti Jakarta, sembilan orang dari 10 kemungkinan telah mempunyai beberapa tipe kartu credit dengan arah yang lain. Ada yang arah untuk kepentingan transaksi satu hari – hari dengan fakta keefektifan, ada yang dipakai untuk alat transaksi di saat liburan ke luar negeri buat beberapa penggemar traveling, serta ada pula yang cuma dibuat untuk koleksi dengan fakta tuntutan ikuti pola hidup di kota besar.

Sebenernya apa saja fakta serta arah mereka resmi – resmi saja. Tetapi apa yang terjadi bila beberapa pemegang kartu credit ini tidak bisa meng-handle semua permasalahan yang ditemui nanti, contohnya pemeganga tidak dapat bayar tagihan hutang atas penggunaan kartu cicilannya. Minimal enak jika kita mempunyai hutang kartu credit. Mengingat interest-nya saja tidak ikhlas. Walau begitu, sayang rasa-rasanya untuk kita tidak memakainya. Di waktu satu kartu telah lunas terbayar, kita langsung memakainya lagi untuk belanja. Serta kemungkinan buat beberapa orang mulai berani untuk beli barang – barang pada harga yang selangit. Serta yakin atau mungkin tidak tidak sedikitpun buat mereka yang mempunyai kartu credit memakai kartu itu untuk biaya dugem. Kemudian sebab di rasa satu kartu saja masih kurang, mereka berani untuk terima penawaran dari sales bank untuk bikin satu kartu credit lagi. Serta ahirnya, kita berasa dikejar – kejar hutang di waktu kita tidak dapat bayar tagihannya.

Sebetulnya permasalahan itu tidak mengganggu pemikiran anda bila kalian komit pada kesepakatan yang awalnya sudah tersepakati di antara faksi bank dengan pemakai. Tetapi seringkali kita seringkali memaksa kehendak di luar keinginan kita. Sebetulnya kekeliruan dalam memakai kartu credit bermula dari pertama-tama kita membuat. Serta berikut kekeliruan setelah itu yang dirasakan oleh beberapa pemakai kartu credit yang menjeratnya ke hutang:

1. Mempunyai satu atau bisa lebih kartu credit di dompet

Buat beberapa orang kemungkinan mempunyai banyak kartu credit di dompetnya adalah suatu hal yang memiliki nilai precious. Dengan cara hidup di kota besar hal itu sangat wajar. Di lain sisi dengan kita mempunyai jumlahnya kartu credit di dompet kita, ini bisa mendukung kita dalam soal belanja. Kita berasa semakin confidence untuk belanja banyak sebab kita berasa dibantu oleh banyak kartu credit yang lain – beda. Walau sebenarnya dengan kita memakai banyak kartu kerdit, mempersulit kita untuk mencari berapakah pengeluaran kita.

2. Jarang-jarang menggunkannya, tetapi kok tingkatkan limit kartu credit..?

Awalnya ini berlangsung kemungkinan karena proses pelunasan tagihan kartu credit anda yang seringkali dilunasi pas waktu. Hingga faksi bank berasa anda mempunyai kekuatan serta keyakinan untuk selalu memakai kartu credit. Sebab fakta itu sring kali anda dikontak faksi bank yang tawarkan kenaikan limit kartu credit anda. Serta ahirnya anda termakan oleh rayu rayuan sales bank itu dengan menyepakatinya untuk tingkatkan limit kartu credit anda. Tetapi pada faktaya anda bukan seorang yang penggemar traveling, faktaya juga anda cuma traveling di saat mudik hari raya saja. Selain itu anda juga membuka seorang type yang fine dining, berbelanja juga sring kali kebablasan bila anda cuma waktu ada di department store saja. Jadi untuk apa tingkatkan limit kartu credit anda bila kartu credit anda juga jarang-jarang dipakai. Yang ada anda cuma meningkatkan beban ongkos saja seperti minimal payment.

3. Telat melunasi tagihan kartu credit

Pada dasranya permasalahan ini seringkali dirasakan oleh beberapa pemegang kartu credit. Yang ahirnya mengakibatkan pertambahan ongkos yang perlu anda lunasi karena munculnya denda atau bunga akibatnya karena telatnya anda melunasi tagihan kartu credit anda.


Demikian deretan kekeliruan yang seringkali dirasakan oleh beberapa pemegang kartu credit. Maka dari itu pikirlah masak – masak buat anda yang ingin memakai kartu credit. Simpulanya ialah, awalnya lihatlah kekuatan finansial anda sebelum membuat kartu credit. Janganlah sampai tagihan kartu credit anda melewati dari situasi finansial anda. Sebab yang ada itu cuma menyusahkan anda saja sendiri. Jadi tidak salah bila tulisan saya ini berjudulkan "Kartu Credit = Kartu Setan".