Punyai hutang kartu credit ditengah-tengah epidemi Covid-19
tentunya bukan hal yang diinginkan. Ditambah lagi bila pekerjaan ikut
terpengaruh epidemi, hingga pendapatan jadi turut menyusut.
Harus, harus pandai putar otak untuk dapat bayar tagihan
kartu credit pas waktu. Bila tidak, beban bunga membumbung, beban hutang
membesar. Aduh!
Nantikan, jangan cemas dahulu.
Sama seperti yang kamu paham.kamu mengerti, epidemi Covid-19
alias virus corona memang membuat banyak usaha bonyok. Efeknya, juta-an karyawan
sangat terpaksa dirumahkan. Kehilangan pendapatan saat memikul hutang seperti
mimpi jelek yang menjadi fakta buat beberapa orang.
Mengetahui hal itu, Bank Indonesia (BI) juga memberi
kemudahan buat beberapa pemakai kartu credit ditengah-tengah epidemi corona
ini. Kebijaksanaan tersebuti tercantum pada surat BI No. 22/263/DKSP/Srt/B
tanggal 15 April 2020.
Ingin tahu apa kemudahan yang diberi? Baca penjelasan
selengkapnya, di bawah ini.
(Baca: Ingin Bisa Kemudahan Angsuran Utang Bank? Ini
Caranya)
Nasabah yang pintar tentu tahu langkah bertransaksi gunakan
kartu credit dengan bunga 0 % alias bebas bunga. Contohnya, dengan hindari
transaksi tarik tunai kartu credit atau bayar tagihan dengan cara penuh sebelum
jatuh termin.
Bila dana terbatas untuk bayar lunas, nasabah dapat memakai
sarana angsuran 0 % yang banyak ditawarkan bank penerbit kartu credit.
Tetapi ditengah-tengah epidemi, taktik ini kemungkinan jadi
susah buat dilaksanakan. Karena itu, BI turunkan suku bunga kartu credit yang
sebelumnya sebesar 2,25 % per bulan jadi 2 % per bulan.
Kebijaksanaan ini berlaku semenjak 1 Mei 2020. Dengan
demikian, beban bunga tagihan kartu credit yang dijamin nasabah jadi sedikit
semakin mudah.
Sejauh ini, batas minimal pembayaran tagihan kartu credit
ialah sebesar 10 %. Tetapi, terhitung semenjak Mei sampai Desember 2020,
prosentase minimal pembayaran menurun jadi 5 % dari keseluruhan tagihan. Dalam
kata lain, tagihan yang dibayar per bulannya dapat semakin lebih mudah.
Tetapi, harus diingat, makin lama mencicil bayar tagihan,
makin besar penumpukan beban bunga yang penting dibayar. Jadi, sedapat mungkin
jauhi bayar tagihan pada batas minimal ya.
Nilai denda keterlambatan pembayaran kartu credit sudah di
turunkan. Semenjak 1 Mei sampai 31 Desember 2020, denda keterlambatan yang
sebelumnya sebesar 3 % dari keseluruhan tagihan atau mungkin tidak melewati Rp
150 ribu, sekarang jadi maximum 1 % dari keseluruhan tagihan atau mungkin tidak
melewati Rp 100 ribu.
Untuk contoh, jika kamu telat bayar tagihan kartu credit
sejumlah Rp 15 juta, karena itu denda keterlambatan yang perlu dibayar ialah
sejumlah Rp 100 ribu.
Kecuali tiga kemudahan di atas, bank penerbit kartu credit
dapat memutuskan serta mengaplikasikan kebijaksanaan lain buat memberi
keringanan atau kemudahan buat pemegang kartu credit.
Untuk contoh, Bank BNI yang sediakan sarana ekstensi periode
waktu pembayaran buat nasabah yang terpengaruh Covid-19.
Tetapi, faedah kebijaksanaan kartu credit semasa epidemi
Covid-19 akan sia-sia tanpa ada taktik keuangan yang pas. Untuk dapat lepas
dari beban tagihan kartu credit, alokasi pengeluaran perlu alami rekonsilasi.
Oleh karenanya, kamu perlu membuat lagi pos-pos keuangan
untuk dapat meminimalkan pengeluaran serta perbanyak dana untuk bayar hutang.
Di bawah ini panduan melunasi tagihan kartu credit yang
dapat dicoba.
Banyak perkembangan yang berlangsung semasa epidemi
Covid-19. Contohnya, banyak karyawan yang sekarang kerja di rumah. Ini bermakna
bujet transportasi bisa didistribusikan untuk pos pengeluaran lainnya.
Cek kembali lagi pos pengeluaran lain yang dapat didesak.
Dengan demikian, tersisa bujet yang dapat ditabung atau didistribusikan untuk
bayar tagihan bertambah besar.
Apa kamu punyai dana tabungan atau asset lain yang dapat
dicairkan dengan gampang? Bila iya, mengambil beberapa dana itu untuk melunasi
tagihan kartu credit.
Punyai tabungan memang penting. Tetapi, terjerat hutang
kartu credit dalam tempo yang lama beresiko buat keuangan. Sebelum
mempersiapkan tabungan, seharusnya tuntaskan dahulu hutang kartu credit supaya
tak perlu bayar bunga terus-terusan.
Bila kamu mempunyai lebih satu tagihan kartu credit, dan
hutang utang lain, kemungkinan kamu akan kewalahan bayar tagihan satu demi
satu.
Bila sampai ada yang lewatkan bayar, harus siap terkena
denda keterlambatan serta penambahan bunga utang. Karena itu, pikirkanlah untuk
manfaatkan sarana refinancing.
Refinancing ialah langkah pembayaran atau pelunasan utang
dengan ajukan utang baru dengan bunga yang semakin rendah.
Walau berkesan seperti "gali lubang tutup lubang",
tetapi sarana ini dipandang cukup efektif untuk melunasi hutang yang kamu
punyai. Ini sebab sumber utang yang diserahkan konsentrasi dari satu sumber,
hingga pembayaran tagihan bertambah gampang.
Tidak dapat disangkal, kartu credit memberi banyak
keringanan serta penawaran yang menarik. Bila dipakai dengan pas, alat
pembayaran satu ini dapat juga membuat situasi keuangan masih sehat.
Tetapi, seperti pisau bermata dua, kartu credit dapat juga
membuat musibah. Beberapa promosi yang ditawarkan kartu credit sepintas
terlihat baik mengirit pengeluaran. Walau sebenarnya, bila tidak dipakai sesuai
dengan keperluan, ujung-ujungnya hanya buat dompet bocor.
Waktu situasi finansial sedang gawat, tidak ada cara yang
sangat pas kecuali memotong pengeluaran yang tidak dibutuhkan.
Tagihan kartu credit yang membesar tidak terlepas dari
pemakaiannya yang kurang arif. Jauhi memandang kartu credit untuk dana
cadangan, ditambah lagi untuk alat berutang.
Bila sangsi tidak dapat memakai kartu credit dengan cara
pas, seharusnya berubah memakai kartu debet atau uang elektronik untuk pilihan
alat pembayaran lain. Dengan demikian, pengeluaran bisa semakin termonitor.