Rabu, 03 Juni 2020

Bebas Utang, Ini 3 Keringanan Kartu Kredit Selama Pandemi)




Punyai hutang kartu credit ditengah-tengah epidemi Covid-19 tentunya bukan hal yang diinginkan. Ditambah lagi bila pekerjaan ikut terpengaruh epidemi, hingga pendapatan jadi turut menyusut.

Harus, harus pandai putar otak untuk dapat bayar tagihan kartu credit pas waktu. Bila tidak, beban bunga membumbung, beban hutang membesar. Aduh!

Nantikan, jangan cemas dahulu.

Sama seperti yang kamu paham.kamu mengerti, epidemi Covid-19 alias virus corona memang membuat banyak usaha bonyok. Efeknya, juta-an karyawan sangat terpaksa dirumahkan. Kehilangan pendapatan saat memikul hutang seperti mimpi jelek yang menjadi fakta buat beberapa orang.

Mengetahui hal itu, Bank Indonesia (BI) juga memberi kemudahan buat beberapa pemakai kartu credit ditengah-tengah epidemi corona ini. Kebijaksanaan tersebuti tercantum pada surat BI No. 22/263/DKSP/Srt/B tanggal 15 April 2020.

Ingin tahu apa kemudahan yang diberi? Baca penjelasan selengkapnya, di bawah ini.

(Baca: Ingin Bisa Kemudahan Angsuran Utang Bank? Ini Caranya)

Nasabah yang pintar tentu tahu langkah bertransaksi gunakan kartu credit dengan bunga 0 % alias bebas bunga. Contohnya, dengan hindari transaksi tarik tunai kartu credit atau bayar tagihan dengan cara penuh sebelum jatuh termin.

Bila dana terbatas untuk bayar lunas, nasabah dapat memakai sarana angsuran 0 % yang banyak ditawarkan bank penerbit kartu credit.

Tetapi ditengah-tengah epidemi, taktik ini kemungkinan jadi susah buat dilaksanakan. Karena itu, BI turunkan suku bunga kartu credit yang sebelumnya sebesar 2,25 % per bulan jadi 2 % per bulan.

Kebijaksanaan ini berlaku semenjak 1 Mei 2020. Dengan demikian, beban bunga tagihan kartu credit yang dijamin nasabah jadi sedikit semakin mudah.



Sejauh ini, batas minimal pembayaran tagihan kartu credit ialah sebesar 10 %. Tetapi, terhitung semenjak Mei sampai Desember 2020, prosentase minimal pembayaran menurun jadi 5 % dari keseluruhan tagihan. Dalam kata lain, tagihan yang dibayar per bulannya dapat semakin lebih mudah.

Tetapi, harus diingat, makin lama mencicil bayar tagihan, makin besar penumpukan beban bunga yang penting dibayar. Jadi, sedapat mungkin jauhi bayar tagihan pada batas minimal ya.

Nilai denda keterlambatan pembayaran kartu credit sudah di turunkan. Semenjak 1 Mei sampai 31 Desember 2020, denda keterlambatan yang sebelumnya sebesar 3 % dari keseluruhan tagihan atau mungkin tidak melewati Rp 150 ribu, sekarang jadi maximum 1 % dari keseluruhan tagihan atau mungkin tidak melewati Rp 100 ribu.

Untuk contoh, jika kamu telat bayar tagihan kartu credit sejumlah Rp 15 juta, karena itu denda keterlambatan yang perlu dibayar ialah sejumlah Rp 100 ribu.

Kecuali tiga kemudahan di atas, bank penerbit kartu credit dapat memutuskan serta mengaplikasikan kebijaksanaan lain buat memberi keringanan atau kemudahan buat pemegang kartu credit.

Untuk contoh, Bank BNI yang sediakan sarana ekstensi periode waktu pembayaran buat nasabah yang terpengaruh Covid-19.

Tetapi, faedah kebijaksanaan kartu credit semasa epidemi Covid-19 akan sia-sia tanpa ada taktik keuangan yang pas. Untuk dapat lepas dari beban tagihan kartu credit, alokasi pengeluaran perlu alami rekonsilasi.

Oleh karenanya, kamu perlu membuat lagi pos-pos keuangan untuk dapat meminimalkan pengeluaran serta perbanyak dana untuk bayar hutang.

Di bawah ini panduan melunasi tagihan kartu credit yang dapat dicoba.

Banyak perkembangan yang berlangsung semasa epidemi Covid-19. Contohnya, banyak karyawan yang sekarang kerja di rumah. Ini bermakna bujet transportasi bisa didistribusikan untuk pos pengeluaran lainnya.

Cek kembali lagi pos pengeluaran lain yang dapat didesak. Dengan demikian, tersisa bujet yang dapat ditabung atau didistribusikan untuk bayar tagihan bertambah besar.




Apa kamu punyai dana tabungan atau asset lain yang dapat dicairkan dengan gampang? Bila iya, mengambil beberapa dana itu untuk melunasi tagihan kartu credit.

Punyai tabungan memang penting. Tetapi, terjerat hutang kartu credit dalam tempo yang lama beresiko buat keuangan. Sebelum mempersiapkan tabungan, seharusnya tuntaskan dahulu hutang kartu credit supaya tak perlu bayar bunga terus-terusan.

Bila kamu mempunyai lebih satu tagihan kartu credit, dan hutang utang lain, kemungkinan kamu akan kewalahan bayar tagihan satu demi satu.

Bila sampai ada yang lewatkan bayar, harus siap terkena denda keterlambatan serta penambahan bunga utang. Karena itu, pikirkanlah untuk manfaatkan sarana refinancing.

Refinancing ialah langkah pembayaran atau pelunasan utang dengan ajukan utang baru dengan bunga yang semakin rendah.

Walau berkesan seperti "gali lubang tutup lubang", tetapi sarana ini dipandang cukup efektif untuk melunasi hutang yang kamu punyai. Ini sebab sumber utang yang diserahkan konsentrasi dari satu sumber, hingga pembayaran tagihan bertambah gampang.

Tidak dapat disangkal, kartu credit memberi banyak keringanan serta penawaran yang menarik. Bila dipakai dengan pas, alat pembayaran satu ini dapat juga membuat situasi keuangan masih sehat.

Tetapi, seperti pisau bermata dua, kartu credit dapat juga membuat musibah. Beberapa promosi yang ditawarkan kartu credit sepintas terlihat baik mengirit pengeluaran. Walau sebenarnya, bila tidak dipakai sesuai dengan keperluan, ujung-ujungnya hanya buat dompet bocor.

Waktu situasi finansial sedang gawat, tidak ada cara yang sangat pas kecuali memotong pengeluaran yang tidak dibutuhkan.

Tagihan kartu credit yang membesar tidak terlepas dari pemakaiannya yang kurang arif. Jauhi memandang kartu credit untuk dana cadangan, ditambah lagi untuk alat berutang.

Bila sangsi tidak dapat memakai kartu credit dengan cara pas, seharusnya berubah memakai kartu debet atau uang elektronik untuk pilihan alat pembayaran lain. Dengan demikian, pengeluaran bisa semakin termonitor.